ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJERIAL
ETIKA
DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Pengertian
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu
moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan Etika
adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri
sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social
dimasyarakat. Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam
menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai
melalui cara yang legal dan etis, maka paraakuntan manajemen dituntut untuk
bertindak jujur, terpercaya, dan etis (Anshori,2002). Dalam hubungannya dengan
kesadaran etika, disebutkan bahwa masalah ini seringmencuat sebagai salah satu
persoalan yang sering menghinggapi akuntan lokal. Menurut SriMulyani seperti
dikutip dari Islahuddin dan Soesi (2002) menyatakan bahwa akuntan lokalsudah
terbiasa dengan kondisi hitungan seimbang, yang dipaksa melindungi perusahan
klien dari kebobrokan keuangan. Akibatnya dengan adanya kesadaran etis yang
rendah memberigambaran kekurangsiapan akuntan lokal menghadapi pasar
global.Untuk itu perlu lagi bagi para akuntan manajemen maupun para lulusan
jurusanakuntansi yang kelak mengambil profesi sebagai akuntan akuntan manajemen
untuk meninjau standar etika bagi akuntan manajemen yang dikeluarkan oleh
Institute of Management Accountants, agar menampilkan karakteristik akuntan
yang berkualitas dan mampu menjaga profesionalismenya di era globalisasi ini.
Standard Etik Untuk Akuntan Manajemen. (Standars of Ethical Conduct for
Management Accountants). Sehingga Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen
merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan
dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan
organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar
peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Prinsip-prinsip
etika dan aturan perilaku telah dikeluarkan oleh American Institute of
Bersertifikat Akuntan Profesional (AICPA) untuk Akuntan Profesional
Bersertifikat, Institute of Internal Auditors (IIA) untuk Auditor Internal
Bersertifikat dan Institut Akuntan Manajemen (IMA) untuk praktisi manajemen
masing-masing. Aturan-aturan kode menegakkan akuntan dan auditor untuk
mempertahankan tingkat tertinggi standar etika dan memenuhi kewajiban mereka
untuk, masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
- AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi keuangan merupakan bidang
akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan
data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan berbagai pihak, yaitu pihak internal dan eksternal. Oleh
karena tujuan akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi kepada pihak yang
berkepentingan, maka laporan keuangan harus bersifat umum sehingga dapat
diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dimaksud
harus mampu menunjukkan keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Akuntansi
keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk
suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggung jawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk
kepentinganeksternal.
Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan
Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984. Laporan keuangan tersebut harus mampu memberikan suatu
rangkaian historis informasi dari sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban-kewajiban perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang mengabaikan perubahan terhadap sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban-kewajiban tersebut, yang dinyatakan secara kuantitatif dengan
satuan mata uang.
Seorang akuntan
keuangan bertanggung jawab untuk:
a. Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral,
sehingga dapat digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
b. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif
laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan
(penyajian yang jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan
sehat, kelengkapan), dapat diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan
handal (tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan di
antara karakterisitk kualitatif), serta penyajian yang wajar.
- AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya
tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal
dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur,
terpercaya, dan etis.
Bagi organisasi yang terdesentralisasi, keluaran atau hasil dari sebuah
divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi antar divisi ini
menyebabkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefinisikan
sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisi
untuk pendapatan divisi penjual dan biaya divisi pembeli. Transfer pricing sering disebut juga intracompany pricing
yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen
atas transfer barang dan jasa antar
anggota perusahaan. Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang
disepakati. Oleh karena itu transfer
pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis
yang bertujuan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak
atau bea dari suatu negara. Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas
dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
1. Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem
perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara
yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2. Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan
kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk
bertindak.
3. Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan
dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur
prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan
kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
4. Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem
pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi
kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
5. Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan
prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
Persamaan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam
akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang
Releven dalam akuntansi manajemen dan menggunakan system informasi operasi yng
sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada
pemakainya. Sebagai auditor memiliki beberapa isilah seperti dibawah ini antara
lain :
- Competence
Auditor harus menjaga kemampuan dan pengetahuan
profesional mereka pada tingkatan yang cukup tinggi dan tekun dalam
mengaplikasikannya ketika memberikan jasanya.
- Confidentiality
Auditor harus Menahan diri supaya tidak menyingkap
informasi rahasia, Menginformasikan pada bawahan (subordinat) dengan
memperhatikan kerahasiaan informasi dan Menahan diri dari penggunaan informasi
rahasia yang diperoleh.
- Kejujuran (Integrity)
Auditor
harus jujur dan bersikap adil serta dapat dipercaya dalam hubungan
profesionalnya.
Tanggung
jawab akuntan manajemen :
1.
Menghindari konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat.
2.
Menahan diri dan tidak terlibat dalam segala aktivitas yang dapat menghambat
kemampuan.
3.
Menolak hadiah, permintaan, keramahan atau bantuan yang akan mempengaruhi
segala macam tindakan dalam pekerjaan.
4.
Mengetahui dan mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas.
5.
Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun tidak baik
6.
Menghindari diri dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan
mencemarkan nama baik profesi.
- Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk
mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara
penuh (fully disclose) semua
informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi
yang ditampilkan.
Praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
· Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup
dan objektif.
· Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan
dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
- WHISTLE BLOWING
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh
perusahaan atau atasannya kepada pihak lain, berkaitan dengan kecurangan yang
merugikan perusahaan sendiri maupun pihak lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Whistle blowing internal Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya
- Whistle blowing eksternal Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
- Creative Accounting
pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di
dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan
keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Di dalam creative accounting ada
pendapat yang mengatakan creative accounting di bagi dua jenis, yaitu yang
legal dan illegal. Maksud dari legal di sini adalah yang sesuai dengan
perundang-undangan atau sesuai peraturan yang berlaku, sedangkan yang illegal
adalah yang menyalahi peraturan atau perundang-undangan ayang berlaku.
- Fraud Auditing
Karakteristik kecurangan Dilihat dari
pelaku fraud auditing maka secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan
menjadi dua jenis :
1. Oleh pihak perusahaan, yaitu :
A. Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah
saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising
from fraudulent financial reporting, untuk menghidari hal tersebut ada baiknya
karyawan mengikuti auditing
workshop dan fraud
workshop).
B. Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
B. Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu pelanggan,
mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Kecurangan pelaporan keuangan biasanya dilakukan
karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi pengubahan terhadap catatan akuntansi
atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian kerja manajemen. Salah
saji yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih dikenal
dengan istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk kecurangan
seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management fraud),
misalnya berupa : manipulasi, pemalsuan, atau laporan keuangan.
Kesimpulan :
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Kesimpulan :
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar